PAMAN BANTU: Sinergi Alumni dan Madrasah dalam Penguatan Kompetensi Tenaga Kependidikan

Kota Malang, — MAN 2 Kota Malang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat transformasi menuju madrasah digital. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah bersinergi dengan alumni melalui program PAMAN BANTU (Pemberdayaan Alumni MAN Bandung Tujuh). Program ini menjadi simbol sinergi lintas generasi dalam mendukung peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dan penguatan tata kelola administrasi berbasis teknologi informasi.

PAMAN BANTU digagas oleh Ikatan Alumni MAN Bandung Tujuh, sebutan bagi para lulusan MAN yang dahulu berlokasi di Jalan Bandung No. 7 Kota Malang—kini dikenal sebagai MAN 2 Kota Malang. Gerakan ini menjadi wujud nyata keterlibatan alumni dalam pengembangan madrasah melalui kontribusi keilmuan, pengalaman profesional, hingga penguatan jejaring inspiratif.

Salah satu implementasi nyata dari program ini adalah Workshop Pengembangan Diri Tenaga Kependidikan dengan tema “Penguatan Kearsipan melalui Public Speaking, Literasi Digital, dan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI)”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (21/7) di Gedung Sains Terpadu lantai IV dan diikuti oleh 70 peserta, yang terdiri atas kepala madrasah, wakil kepala, tenaga kependidikan, perwakilan guru, serta pengasuh Ma’had Al Qalam MAN 2 Kota Malang.

Kepala MAN 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd., secara resmi membuka kegiatan ini dan menegaskan bahwa kesiapan tenaga kependidikan adalah kunci utama dalam menjawab tantangan digitalisasi administrasi madrasah. “Saya berharap tenaga kependidikan dan GTK MAN 2 Kota Malang siap menjadi garda depan pelayanan digital madrasah,” tegas beliau dalam sambutannya.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber alumni yang inspiratif dan ahli di bidangnya. Gisma Ridhayona Assydiq, S.ST. (akrab disapa Kak Mario), alumni tahun 2002 yang kini berkiprah sebagai ASN di RRI dan public speaker nasional, membawakan materi “Public Speaking Efektif” secara komunikatif dan interaktif.

“Kunci utama public speaking meliputi pemahaman materi, kontak mata dengan audiens, struktur penyampaian yang jelas, serta ekspresi non-verbal yang tepat. Kesalahan umum seperti berbicara terlalu cepat atau terlalu sering berkata ‘eh…’ harus dihindari,” jelasnya.

“Kemampuan berbicara yang baik dapat meningkatkan rasa hormat, kepercayaan diri, serta dampak dalam kehidupan profesional,” imbuhnya.

Rio Arie P., S.Si., M.Si., alumni tahun 2005 yang kini berkiprah sebagai konsultan Digital Marketing internasional, membawakan materi “Kearsipan Digital dan Pemanfaatan AI” dengan sesi praktik langsung menggunakan aplikasi Google Gemini.
“Pemanfaatan AI dalam kearsipan bukan sekadar mengikuti tren, tapi menyangkut efisiensi, akurasi, dan masa depan tata kelola madrasah. Semangat dan antusiasme peserta menunjukkan bahwa MAN 2 Kota Malang benar-benar siap menyongsong era digital,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi bagian Tata Usaha MAN 2 Kota Malang untuk menunjukkan kesiapan menghadapi digitalisasi layanan administrasi. Dalam laporan kegiatan, Sugeng Winarto, S.Pd.I., M.Pd., selaku Kepala Tata Usaha sekaligus Ketua IKA MAN BANTU, menyampaikan bahwa transformasi digital bukan hanya wacana, tetapi komitmen nyata.
“Kami menyambut implementasi aplikasi Edupanda, Srikandi, dan platform digital lainnya dengan kesiapan penuh, termasuk dengan menambah personel operator, arsiparis, dan penyediaan ruang khusus untuk kearsipan,” tegasnya.

“Ini adalah bagian dari langkah kami untuk menghadirkan layanan madrasah yang profesional, efisien, dan berbasis teknologi.” harapanya. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait